INFOCHANELNASIONAL.COM, Piru,- Yayasan Insan Cerdas Sejahtera (Indah) menerjunkan team ke negeri Iha kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Senin (15/02). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau sekaligus pengambilan data bagian dermaga yang ambruk.
Team tersebut diterima oleh Babinsa Serma Dulhamid Puttuhena dan Bhabinkamtibmas Brigpol Maulana Tutupoho, ketua BPD Iha Muhammad Kaisupy, kaur pembangunan negeri Iha Yas'a Assawala, kaur perencanaan dan sejumlah toko masyarakat setempat.
Ketua BPD Iha kepada wartawan menyatakan, rombongan team telah meninjau lokasi dermaga dan berkesempatan melakukan dialog bersama. Dialog langsung disaksikan Raja Iha, Teddy Lattukaisupy .
"Usai meninjau dan kemudian berdialog dengan kami, kesimpulannya, Yayasan akan bertanggung jawab dan siap membangun baru bagian jembatan yang roboh," akuinya.
Dikatakan, BPD dan jajaran tentu memberikan suport karena yayasan menunjukan kesungguhan komitmennya kepada masyarakat Iha.
Terlebih, kordinator pembina yayasan wilayah Maluku telah bertemu langsung dengan penjabat Iha, Muh Reza Lattukaisupy beberapa jam setelah ambruknya dermaga pada Sabtu kemarin.
"Jadi point-point dalam dialog sudah bisa dilaksankan. Dimulai dengan pembersihan sisa puing-puing yang roboh. Selanjutnya pentahapan pembangunan bagian dermaga yang baru" pungkasnya.
Sementara perwakilan yayasan Indah melalui Ibra Lussy menyampaikan terimakasih kepada semua pihak di negeri Iha Ulupia karena telah menerima team yayasan.
Kesempatan itu, Ibra juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Iha Ulupia atas kejadian yang tidak menggembirakan beberapa waktu lalu.
"Kami atas nama yayasan menyampaian permohonan maaf serta ucapan terimaksih. Kami diutus kesini untuk mengupulkan data dan berdialog secara kekeluargaan dengan tokoh-tokoh masyarakat," paparnya.
Ibra menjelaskan, sebelumnya, yayasan juga telah bertemu dengan penjabat negeri Iha, Muh. Reza Lattukaisupy pada hari Sabtu malam, (hari kejadian ambruknya dermaga).
"Ingin kami tegaskan. Pembangunan jembatan ini tidak ada sangkut paut dengan BUMN. Karena anggaran pembangunan tersebut bersumber dari CSR PT Wijaya Karya (Wika) yang dihibahkan ke yayasan.
Selanjutnya, tambah Ibra, yayasan membentuk panitia pembangunan untuk menjalankan agenda tersebut.
"Jadi ada panitianya sebagai penanggung jawab lapangan selanjutnya yayasan secara umum hanya memantau anggaran hibah tersebut sebesar 780 juta," jelas Ibra.
Ibra menyadari sungguh, dalam projcet perencanaan tersebut mengalami perubahan. Masyarakat meminta jembatan yang direncanakan berbentuk L dirubah menjadi T sebagimana bentuk awal jembatan tersebut.
Perencanaan yayasan membentuk jembatan menjadi L karena banyak pertimbangan.
Paling utama adalah masalah kondisi dasar laut negeri Iha yang memiliki palung dalam serta pasir berlumpur yang cukup tebal.
"Perencanaan panitia pembangunan mengikuti kemauan alam. Akan tetapi kami mempertimbangkan hal lain di tengah masyatakat."
"Langkah selanjutnya menyikapi ambruknya bagian dermaga tersebut, maka yayasan akan membangun ulang," tutup Lussy
Laporan: Ekdar Tella
Editor:Muhlis