INFOCHANELNASIONAL.COM, Wajo---Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, melaksanakan rapat kerja dengan mitra kerjanya, yaitu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, Kepala Dinas Perindustrian , Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Wajo, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo. Membahas terkait bantuan program pengembangan Sutra di Kabupaten Wajo. Selasa, (06/04/2021) di ruangan rapat Komisi II DPRD Kabupaten Wajo.
Namun sangat disayangkan oleh Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Wajo, dua kepala dinas tidak memenuhi undangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Wajo dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, ternyata hanya diwakilkan oleh anak buahnya, sehingga rapat terpaksa ditunda lagi.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Wajo, Asri Jaya A Latif, terlihat geram atas ketidak hadiran dua kepala dinas, selaku pemangku kepentingan yang seharusnya tidak diwakili menghadiri rapat.
"Bagaimana mau melahirkan kebijakan kalau dua kepala dinas tidak hadir, karena kita memperoleh anggaran penanaman 2 juta pohon murbai dengan masa anggaran 2021- 2022, dan tahun lalu di 2020 ada juga penanaman 1 juta pohon murbai, itulah kita mau pertanyakan sudah sampai dimana progresnya, dengan 4 lokasi, Wajo Riaja 12 hektar, Watang Rumpia 5,5 hektar, Pasaka 2 hektar, Bottodongga 5 hektar. Termasuk itu yang mau dipertanyakan, sudah berapa bibit pohon ditanam di 4 lokasi itu, dan dana pengolahannya ada di APBD pokok 2020, sebesar Rp, 320.000.000 (tiga ratus dua puluh juta rupiah) apakah sudah tepat ? kalau merasa tidak tepat ya kita evaluasi selama 1 tahun itu untuk kita bicarakan,"ujar Asri Jaya A Latif
Wakil Ketua Komisi II, Drs. H. Andi Witman H. M.Si, menuturkan kalau persoalan sutra meman sangat menarik bagi kita semua, karena tahun 70 an dan tahun 80 an, sutra di Wajo sangat berkembang pesat dan menjadi kebanggaan masyarakat.
"Saya sendiri yang merasakan waktu saya masih duduk di banku SD, keluarga saya memelihara pohon murbai bahkan ada di sekeliling rumah dan itulah memberikan tambahan penghasilan. Untuk waktu sekarang kita harus kerja ekstra mengembalikan kejayaan sutra di Kabupaten Wajo, karena pihak Dinas Perindustrian Provinsi sudah menyiapkan pengadaan mesin pemintalan, yang jadi persoalan harus didukung dengan murbai, sementara di Wajo baru bisa 1 juta pohon yang seharusnya 2 juta pohon,"tutur H. Andi Witman
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Wajo, H.Suriadi Bohari, hanya meminta pihak Dinas terkait untuk serius menangani sutra, karena pemerintah punya harapan mengembalikan kejayaan sutra, karena sudah ada dukungan dananya di Provinsi, terangnya
"Kita di Wajo sebenarnya belum memiliki komoditi yang bisa diandalkan, karena beras itu Sidrap yang ambil, maka inilah sutra yang bisa kita andalkan menjadi tranding komoditi. Saya minta keseriusannya semua untuk pengembangan sutra,"harap H. Suriadi Bohari
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Wajo, Ir. H.Sudirman Meru, saat ditanya usai memimpin rapat mengatakan, kalau rapat tidak bisa ditindaklanjuti secara tekhnis, karena Kepala dinas dan kepala bidang yang menangani tidak bisa hadir karena bertepatan ada jadwal kerjanya juga.
"Karena itu berdasarkan hasil kesimpulan dengan anggota Komisi II, rapat akan dijadwal ulang, walaupun tadi rapat yang kita lakukan tetap bermakna karena ada beberapa informasi yang kami dapatkan,"tutupnya (ADV)