Masyarakat Kota Depok Bersatu Semarakkan Giat Peduli Dhuafa Dan Yatim

Masyarakat Kota Depok Bersatu Semarakkan Giat Peduli Dhuafa dan Yatim ( foto Gus ICN)


Depok---Kepedulian terhadap kaum Duafa dan Yatim, merupakan sebuah itikad yang sangat mulia.


Bukan dilihat dari siapa yang memberi serta berapa nilai yang diberikan, namun dengan niat hati yang tulus dan rasa ingin berbagi itu yang utama,ungkap Ahmad Buhari,Minggu (06/03/22).


Ahmad Buhari yang kerap disapa dengan sebutan Grab,sebagai ketua panitia pelaksanaan giat peduli Dhuafa dan Yatim, telah meng-agenda kan giat ini sebagai bentuk kepedulian dari MKDB yang di jadwalkan dalam tiga (3) bulan sekali.


“Kami dari Masyarakat Kota Depok Bersatu (MKDB) melaksanakan kegiatan Berbagi dengan kaum Duafa di wilayah kelurahan mekarjaya.”


“Agenda ini sekaligus dalam rangka memperingati 1 (satu) tahun pemerintahan Idris-Imam sejak 26 Februari 2021 sampai 26 Februari 2022. Dengan harapan semoga sepuluh (10) program janji walikota dan Wakil Walikota Depok bisa terealisasi sebelum masa jabatan berakhir.”


Dikatakannya,satu tahun Pemerintahan Idris-Imam sudah 40% terealisasi atas program yang telah direncanakan diantaranya yaitu, program Kartu Depok Sehat (KDS) dan Intensif Dana untuk para guru Pengajar Rohani sekota depok.


Kemudian, masih Ahmad Buhari menurutnya, disaat Pandemi Covid yang masih belum juga berakhir ketika ada Rizqi alangkah baiknya kita berikan kepada mereka yang kurang mampu,ujarnya.


Lanjutnya,dalam harapan kita semoga apa yang telah diberikan bisa bermanfaat buat mereka yang sangat membutuhkan. Tidaklah harus seberapa banyak yang kita beri,tapi niat hati kita untuk memberi itu yang utama,katanya.


Ditambahkannya, rasa ikhlas memberi adalah pahala yang akan kita dapat. Dengan kita memberi,rezeki tidak akan berkurang, Insya Allah akan bertambah, tandasnya.


Sementara itu,masih di lokasi yang sama, Moratama Naenggolan (82) seorang pensiunan guru yang saat ini bekerja sebagai juru parkir di wilayah di perempatan Jalan Majapahit mengaku sejak tahun 2000 pensiun dan profesi sebagai tukang parkir di wilayah setempat. Sejak pensiun, ia mengaku menjadi tukang parkir di perempatan Jalan Majapahit.


“Mendapatkan penghasilan hanya untuk makan Yang yang digunakan sehari-hari” tuturnya pelan.Saya jadi tukang parkir seikhlasnya dikasih diterima tidak kaki pun tidak apa-apa,”ujarnya.


Terkait dengan program Pak Walikota, ia berharap hendaknya juga mampu menjangkau para lansia yang tidak mempunyai pekerjaan yang sudah pensiun dan tidak ada pekerjaan di Kota Depok ini.


” Saya berharap program Walikota juga mampu menjangkau para lansia yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sudah puluhan tahun di Kota Depok dan menjadi warga Kota Depok.” pungkasnya. “ ( gus )

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama