Anggota DPRD Saat melihat Bendung Gerak Tempe |
WAJO,INFOCHANELNASIONAL.COM--Merespon aspirasi masyarakat terkait dugaan Bendung Gerak Tempe penyebab tergenangnya pemukiman dan lahan pertanian warga pesisir danau tempe. Anggota DPRD Wajo dari Komisi II dan Komisi B DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Pompengan Jeneberang turun langsung meninjau Bendung Gerak Tempe. Rabu,02/11/2022.
Komisi II DPRD Kabupatem Wajo diwakili Asri Jaya A Latif sedangkan dari Komisi B DPR Provinsi Sulawesi Selatan, hadir H.Selle, Andi Tenri Liweng dan H.Syahril. Hadir juga Balai Pompengan Jeneberang, PUPR Kabupaten Wajo, dan Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, Dinas Perikanan Kabupaten Wajo dan aspirator Pemuda Pancasila bersama warga pesisir Danau Tempe
Wakil Ketua Komisi B, H.Syahril mengucapkan terima kasih kepada para aspirator yang telah menyampikan keluhan warga, dan berjanji akan tetap mengawal dan akan bertemu langsung Bupati Wajo untuk meminta kesiapan Wajo sebagai tuan rumah untuk menggelar tudang sipulung yang akan menghadirkan 3 Kabupaten.
" Kami juga nanti akan ke Kementerian PUPR, bersama Bupati Wajo, anggota DPRD Wajo, DPR Provinsi dan Balai, karena kita tau semua kebijakan berada di Kementerian PUPR dan kita akan minta agar menurunkan ke angka invlasi 3 debit airnya, supaya ada pembaharuan dan ikan juga bisa berkembang biak," pintanya
Sementara anggota Komisi II Asri Jaya A Latif, kalau turunnya Komisi B DPR Provinsi Sulaweai Selatan merupakan bagian tindak lanjut atau respon positif dari aspirasi warga dan ada beberapa pertanyaan warga yang selama ini menjadi tanda tanya juga sudah terjawab, ujarnya
"Hasil dari pertemuan awal dan peninjauan Bendung Gerak Tempe. Tadi Balai Pompengan sudah menjawab kalau tidak pernah Bendung Gerak Tempe ditutup selama 2 Tahun, dan itu mereka pertanggung jawabkan dengan bukti dan fakta . Juga nanti akan diadakan tudang sipulung membicarakan penyesuaian invlasi Bendung Gerak Tempe. Supaya kepentingan pertanian dan air baku bisa dipenuhi semua tanpa ada yang merasa dirugikan," tutup Asri Jaya A Latif ( Muhlis)