WAJO, INFOCHANELNASIONAL.COM---Puncak Peringatan Hari Bumi 2024 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan digelar di Kawasan Bendung Gerak Tempe Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, Senin (22/04/2024).
Acara tersebut dihadiri Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Bupati Wajo Andi Bataralifu, Forkopimda Sulsel, Forkopimda Wajo, Sekda Wajo Armayani, Kepala OPD Pemprov Sulsel, Kepala OPD Wajo, Tokoh Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan dan undangan yang hadir.
Selain itu juga dihadiri 24 Kabupaten/kota se Sulsel melalui virtual.
Sekadar diketahui bahwa Peringatan Hari Bumi 2024 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan juga dirangkaikan dengan penanaman 2.000.000 lebih bibit pohon secara serentak se-Provinsi Sulsel dan Pencanangan Gerakan Peduli Stunting melalui Kampanye Makan Telur setiap hari bagi balita dan ibu hamil.
Pj. Bupati Wajo Andi Bataralifu menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan, yang telah memberikan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Peringatan Hari Bumi Internasional tahun 2024 ini.
Menurutnya, acara Peringatan Hari Bumi ini sangat penting artinya untuk semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga Indeks kualitas lahan berada pada posisi yang ideal.
Bataralifu mengatakan, semakin tingginya frekuensi kejadian bencana, khususnya banjir dan tanah longsor, merupakan salah-satu pertanda terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Penyebab utama kejadian-kejadian tersebut adalah semakin berkurangnya tutupan lahan akibat penggunaan lahan yang tidak memperhitungkan dengan cermat daya dukung lingkungan, seperti penebanganhutan tanpa upaya penghijauan atau reboisasi dan perladangan di lahan kritis dan sebagainya.
"Dampaknya, bencana alam yang terjadi telah menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit. Di masa yang akan datang, potensi bencana akan semakin besar jika pada saat ini, kita tidak melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat," pungkasnya.
Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan, Hari Bumi sebuah momen penting yang mengingatkan akan tanggung jawab bersama untuk melindungi dan melestarikan lingkungan. Namun, peringatan ini juga harus diiringi dengan komitmen bersama untuk menemukan solusi yang berkelanjutan.
Menurut Bahtiar, salah satu solusi yang paling efektif adalah dengan penanaman pohon yang masif. Pasalnya penanaman pohon tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga mendukung regenerasi habitat alami, mengurangi erosi tanah, dan menyediakan sumber daya bagi kehidupan manusia dan satwa liar.
"Saya harapkan penanaman yang kita laksanakan hari ini seyogyanya bukan hanya kegiatan seremonial, tapi ini harus terus menerus disosialisasikan dan digalakkan sehingga sudah menjadi kebiasaan setiap orang," harapnya. (Humas Pemda)